09 May 2010

Di genggaman tangan sang kesendirian,
Ada puisi yang hangat, tintanya belum mengering
Lalu ia menatap ruang,
Ada pengertian yang tak perlu terjawab, rodanya masih berputar

Sambil menghirup udara di waktu yang tak pernah ia kenali namanya,
Hadir duri duri dan lumpur
Merambat di pijakan, menunggu untuk terinjak, tak akan puas sampai kau berteriak
Sampai disaat kesendirian, hanya ada waktu dan cermin
Tak akan bisa kembali jika kabur berlari
Satu satunya jalan adalah: tatap dan amati

Lalu sang kesendirian ditakdirkan untuk tak punah, dan menjalar ber-evolusi
Berkilat-kilat merayapi waktu dan cermin

Lalu semuanya sama,
Seingatku disini tak pernah ada manusia


------------

*sepertiga pagi di saat Sore, selasar Karolina, dalam bulan yang lain dan bumi yang sama*

0 komen: