11 April 2010

kental

Biar cuma bekicot, tapi dalam cangkang ini menghampar musik terkencang.

Biar gerakku lambat, tapi daging tanpa tulang ini menjejakkan cairan kental yang melengketi lantai rumahmu.


Biar, walau cuma bekicot, aku tetap membuatmu jijik, membuatmu kesal.

Aku tak perlu berlari. Cukup bergerak lambat dan memakukan jejak kental.

Lalu kau garami aku, lalu luruhlah dagingku. Lalu terperas bening lengketku. Biar sudah mati harus kau bersihkan lagi, sambil tahan mual.


Santai saja, tak perlu membakar tenang.

Aku akan menempeli lantaimu lagi seperti matahari, kembali terbit untuk besok pagi

0 komen: